Senin, 01 November 2010

PEMASARAN

universitas gunadarma 
PENGERTIAN DAN KONSEP PEMASARAN
§   Pengertian Pemasaran
Menurut William J. Stanton Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga, memepromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada mauun pembeli potensial.
§   Penciptaaan Faedah Bagi Konsumen
Faedah utility adalah kekuatan suatu produk atau jasa untuk memuaskan kebutuhan. Perusahaan dapat menciptakan lma macam faedah, yakni:
1. Faedah Bentuk (form utility) diciptakan oleh kegiatan produksi
2. Faedah waktu (time utility) diciptakan dengan menyediakan produk pada saat konsumen membutukan untuk membelinya.
3. faedah tempat (place utility) merupakan faedah yang diciptakan dengan menyediakan produk pada tempat yang strategis apabila konsumen ingin membelinya.
4.Faedah milik (ownership utilty) faedah milik diciptakan dengan mempersipkan pemindahan hak milik dari penjual kepada pembeli.
5. Faedah informasi (information utility) Faedah informasi diciptakan dengan memberikan informasi tentang enawaran suatu produk kepada konsumen.
§   Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan social bagi kelangsungan hidup perusahaan.
§   Pendekatan Studi Pemasaran
Pemasaran dapat dipelajari dengan mengadakan berbagai macam pendekatan, yaitu:
v  Pendekata Serba Fungsi
Fungsi pokok pemasaran adalah
1. Penjualan
    Penjualan merupakan fungsi yang paling penting dalam pemasaran karena menjadi tulang punggung kegiatan untuk mencapai pasar yang dituju, dan merupakan sumber pendapatan yang diperlukan untuk menutup ongkos-ongkos dengan harapan bisa mendapatkan laba.




2. Pembelian
Fungsi pembelian bertujuan untuk memlih barang-barang yang dibeli untuk dijual atau untuk digunakan dalam perusahaan dengan harga, pelayanan dari penjual dan kualitas produk tetentu.
3. Pengangkutan
Pengangkutan merupakan fungsi pemindahan barang dari tempat barang dihasilkan ke yempat barang dikonsumsikan
4. Penyimpaan
Penyimpanan merupakan  fungsi menyimpan barang-barang pada saat barang selesai diroduksi sampai pada saat baran dikonsumsikan. Alasan-alasan untuk mengadakan penyimpanan adalah:
a. Produksi bersifat musiman, sedangkan konsumen bersifat terus menerus, misalnya : buah-buahan, beras, dsb.
b. Konsumsi bersifat musiman, sedangkan produksi terus-menerus seapanjang tahun, misalnya: paying, jas ujan.
c. Spekulasi, yaitu dengan membeli dan menimbun barang-barang untuk dijual pada waktu harga sudah naik.
d. Menyetabilkan harga, yaitu dengan jalan membeli dan menimbun barang-barang pada waku barang melimpah sehingga harganya rendah.. Kemudian menjualnya pada saat terdapat kekurangan barang.
e. Penyimpanan memungkinkan pembelian dalam jumlah besar, dan pembelian dalam jumlah besar memungkinkan untuk  memperoleh potongan harga, biaya angkut perunit lebih rendah, mengatasi kemungkinan kelambatan penyerahan barang, dan untuk pengawetan atau pematangan (seperti pisang dan tembakau)
5. Pembelanjaan
Pembelanjaan adalah fungsi mendapatkan modal dari sumber ekstern guna menyelenggarakan kegiatan pemasaran.
6. Penanggungan resiko
Penanggungan resiko adalah fungsi menghindari dan mengurangi risiko yang berkaitan dengan pemasaran barang. Tiap-tiap perusahhan menghadapi macam-macam resiko, antara lain:
a. Resiko yang ditimbulkan oleh alam, seperti : gempa bumi, angin puyuh, banjir.
b. Risiko yang ditimbulkan oleh manusia , seperti :kebakaran, pencurian, tidak dibayarnya utang oleh pembeli.
c. Resiko yang ditimbulkan oleh pasar, seperti: merosotnya harga penjualan.
Adapun cara-cara yang dapat ditempuh untuk mengurangi risiko, khususnya risiko kebakaran dan pencurian, ialah:
a. Memperkecil jumlah persediaan barang
b. Dengan mengusahakan fasilitas penyimpanan yang baik dan kuat.
c.Dengan mengasuransikan barang-barang yang disimpan.
7. Standardisasi dan Grading
Standardisasi adalah penentuan batas-batas dasar dalam bentu spesifikasi barang-barang hasil manufaktur, kadang-kadang juga disebut normalisasi.
Grading adalah usaha menggolong-golongkan barang kedalam golongan standard kualitas yang telah mendapat pengakuan dunia perdagangan.
8. Pengumpulan informasi dasar
Dalam fungsi ini termasuk pula pengumpulan dan penafsiran keterangan-keterangan tentang macam barang yang beredar di pasar, jumlahnya, macam barang yang dibutuhkan konsumen, harganya,dsb.
Kedelapan fungsi pokok pemasaran tersebut dapat dimasukkan kedalam tiga macam fungsi, yaitu:
·         Fungsi pertukaran, meliputi : pembelian dan penjualan
·         Fungsi penyediaan fisik, meliputi: pengaangkutan dan penyimpanan.
·         Fungsi penunjang, meliputi : pembelanjaan, penanggungan risiko, standardisasi dan grading, serta pengumplan informasi pasar.
§  Pendekatan Serba Lembaga
Pendekatan serba lembaga ini mempelajari pemasaran dari segi organisasi/lembaga-lembaga yang terlibat dalam kegiatan oemasaran. Lembaga tersebut adalah:
·         Penyediaan bahan/supplier yang menyediakan bahan kepada produsen.
·         Produsen yang mengolah bahan menjadi barang jadi.
·         Perantara pedagang, seperti : pedagang besar dan pengecer.
·         Perantara agen, seperti: agen penunjang (perusahaan angkutan, perusahaan penyimpanan) dan age pelengkap (biro periklanan, lembaga keuangan)
·         Perusahaan saingan.
·         Pembeli akhir.
§  Pendekatan Serba Barang
Pendekatan serba barang atau disebut juga pendekatan organisasi industri, merupakan suatu pendekatan pada pemasaran yang melibatkan studi tentang bagaimana barang-barang tertentu berpindah dari titik produksi ke konsumen akhir atau konsumen industri.


§  Pendekatan Serba Manajemen
Pendekatan ini mempelajari dan menekankan masalah-masalah pemasaran yang dihadapi oleh produsen sebagai kekurangan dari aspek lain tentang sistem pemasaran.
§  Pendekatan Sumber Sistem
Definisi dari sistem pemasaran adalah:
Sumber pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran, barang, jasa, ide,orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh, dan membentuk sera mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.
PASAR
§  Pengertian Pasar
Pasar adalah orang-orang yang memiliki keinginan utuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemeuan untuk membelanjakan.
§  Macam-macam Pasar
Pasar dapat digolongkanmenjadi 4 golongan yakni:
·         Pasar Konsumen adalah sekelompok membeli yang membeli barang-barang untuk dikonsumsikan, bukannya dijual atau diproses lebih lanjut.
·         Pasar Industri adalah pasar yang terdiro atas indivdu-individu  dan lembaga atau organisasi yang membeli barang-barang untuk dipakai lagi, baik secara langung maupun tudak langsung, dalam memproduksi barang lain yang kemudian dijual.
·         Pasar Penjual adalah suatu pasar yang terdiri atas inividu-individu dan organisasi yang membeli barang-barang dengan maksud bunjtuk dijual lagi atau disewakan agar mendapatkan laba.
·         Pasar Pemerintah adalah pasar dimana terdapat lembaga-lembaga pemerintah, seperti : departemen-departeme, direktorat, kantor-kantor dinas, dan instansi lain.
§  Segmentasi Pasar
Segmentasi Pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar ) yang bersifat homogen.
MARKETING MIX DAN PRODUK
§  Pengertian Markeing Mix
Marketing mix adalah kombinasi dari empat variable atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni: produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.

§  Pengertian Barang
Barang/Produk  adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, harga, warna, prestise, perusahaaan dan pengecer, pelayanan dan perusahaan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuakan keinginan atau kebutuhannya.
§  Penggolongan barang  menurut tingkat pemakaian dan kekongkritannya.
Barang dapat dibagi menjadi:
1. Barang Tahan Lama
Barang tahan lama (durable goods) adalah barang-barang yang secara normal dapat dipakai berkali-kali. Jadi dapat dipakai da;lam jangka waktu yang lama.
2. Barang Tidak Tahan Lama
Bahan tidak tahan lama (nondurable goods) adalah barang-barang yang secara normal hanya dapat dipakai satu kali atau beberapa kali saja.
3. Jasa
Jasa adalah kegiatan, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Misalnya jasa reparasi, jasa potong rambut, jasa pendidikan, dsb.
§  Penggolongan Barang Menurut  Tujuan Pemakaian oleh si Pemakai
1. Barang Konsumsi
Barang konsumsi adalah barang-barang yang dibeli untuk di konsumsikan. Barang konsumsi dapat dapat dikelompokan menjadi tiga golongan, yaitu:
·         Barang Konvenien
Barang konvenien (convenience goods) adalah barang yang mudah dipakai, membelinya dapat disembarang tempat, dan pada setiap waktu. Misalnya sabun, roko, dsb.
·         Barang Shooping
Barang shooping (shooping goods) adalah barang yang harus dibeli dengan mencari dahulu dan dalam membelinya harus dipertimbangkan masak-masak misalnya dengan membanding-bandingkan mutu, harga, kemasan, dsb, yang termasuk kedalam barang shooping adalah: teksti, perabot rumah tangga, dsb.
·         Barang special
Barang spesial (specialty goods) adalah barang yang mempunyai cirri khas, dan hanya dapat dibeli ditempat tertentu saja. Misalnya barang antic ditoko seni tertentu, perhiasan di toko mas tertentu, pakaian wanita dirumah mode tertentu, dsb.


2. Barang Industri
Barang Industri adalah barang-barang yang dibeli untuk diproses lagi atau untuk kepentingan dalam indudstri, baik secara langsung atau tidak langsung dipakai proses produksi.
·   Bahan baku
Bahan baku merupakan bahn pokok untuk membuat barang lain. Misalnya:
Kapas untuk membuat barang, jerami untuk membuat kertas, Minyak bumi untuk membuat bensin,dsb.
·   Komponen dan barang setengah jadi
Komponen dan barang setengah jadi merupakan barang-barang yang sudah masuk kedalm proses produksi dan diperlukan untuk melengkapi produk akhir.  Termasuk kedalam jenis ini antara lain: benang untuk membuat tekstil, onderdil-onderdil mobil,dsb.
·   Perlengkapan Operasi
Perlengkapan operasi (operating supplies) adalah barang-barang yang digunakan untuk membantu lancarnya proses produksi maupun kegiatan-kegiatan lain di dalam perusahaan. Misalnya: minyak pelumas untuk mesin-mesin kertas dan pensil untuk membuat catatan,dsb.
·      Instalasi
Instalasi yaitu alat produksi utam dalam sebuah pabrik/perusahaan yang dapat dipakai untuk jangka waktu yang lama (termasuk bahan-bahan tahan lama). Misalnya : mesin penggiling gabah pda perusahaan penggilingan gabah, mesin tenun pada perusahaan tekstil, mesin cetak pada perusahaan percetakan,dsb.
·   Peralatan ekstra
Peralatan ekstra (accessory equipment) yaitu alat-alat yang dipakai untuk membantu instalasi, seperti alat angkut dalam pabrik (truk pengangkut barang/fooklift truck), gerobak,dsb.
§  Siklus Kehidupan barang (Product Life Cycle)
Siklus Kehidupan barang terdiri atas lima tahap yang berbeda-beda dan masing-masing tahap tersebut adalah :
1. Tahap Pertumbuhan
Pada tahap pertma dari siklus kehidupan barang ini, barang mulai dipasangkan salam jumlah yang besar walaupun volume npenjualannya beum tinggi.



2. Tahap Perumbuhan
Dalam tahap pertumbuhan ini kurva penjualan semakin meningkat cepat. Karena permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang bersangkutan, maa usaha promosi yang dilakukan perusahaaan tidak seagresif  tahap sebelumnya.
 3. Tahap Kedewasaan dan Kejenuhan
Pada tahap kedewasaan kita melihat bahwa penjualan masih meningkat dan pada tahap berikutnya tetap bahkan cenderung untuk turun. Dalam tahap-tahap ini tingkat laba mulai menurun, dan persaingan   sangat ketat. Usaha periklanan mulai ditingkatkan lagi untuk menghadapi persaingan.
4. Tahap Kemunduran
Dalam tahap kemunduran ini penjualan semakin menurun dan labanya jga menurun, bahkan menderita rugi. Pasar yang dikusai semakin sempit. Untuk mengatasinya, perusahaan harsnsudah memasarkan barang baru untuk menggantikan barang lama.
§  Merk
Merk (Brand) adalah suatu nama, istilah simbul , atau disain (rancangan), atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk member tada pengenal barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang-barang yang dihasilkan oleh pesaing.
SALURAN PEMASARAN
§  Pengertian Saluran Distribusi
Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri.
§  Alternatif Saluran Distribusi untuk Barang Konsumsi dan Barang Industri
Macam-macam saluran distribusi yang membedakan antara saluran distribusi untuk barang konsumsi dengan saluran distribusi untuk barang industri.
Saluran distribusi untuk barang konsumsi:
·         Saluran 1 bentuk saluran distribusi yang paling pendek dan paling sederhana adalah saluran distribusi dari produsen ke konsumen, tanpa menggunakan perantara. Saluran ini disebut juga sebagai saluran distribusi langsung.
·         Saluran 2 seperti  halnya denan saluran 1, saluran ini juga disebut sebagai saluran distribusi langsung. Di sini, pengecer besar langsung melakukan pembelian pada produsen. Ada pula beberapa produsen yang mendirikan toko pengecer sehingga dapat secara langsung melayani konsumen.
·         Saluran 3 Saluran distribusi  semcam ini banyak dipakai oleh produsen barang konsumsi,dan dinamakan sebagai saluran distribusi tradisional. Disini produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer.
·         Saluran 4 Dalam Saluran distribusi, produsen sering meenggunakan gen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepadapedagang besar yang kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil.
·         Saluran 5 Disini produsen memilih agen (agen penjualan atau agen pabrik) ebagai penyalurnya.ia menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam saluran distribusi yang ada.
·         Saluran 6 Saluran distribusi barang industry dari produsen kepemakai industry ini merupaka saluran yang paling pendek., dan disebut sebagai saluran distribusi langsung. Biasanya saluran distribusi langsung ini dipakai oleh produsen bilaman transaksi penjualan kepada pemakai idustri elatif cukup besar.
·         Saluran 7 produsen barang-barang jenis perlengkapan operasi dan peralatan ekstra kecil dapat menggunaka distributor industri untuk mencapai pasarnya.
·         Saluran 8 Saluran distribusi ini dapat dipakai oleh perusahaan dengan pertimbangan antara lain bahwa unit penjualan terlalu kecil untuk dijual secara langsung.
·         Saluran 9 Biasanya saluran distribusi semacam ini dipakai oleh produsen yang tidak memiliki departemen pemasaran. Perusahaan yang ingin memperkenalkan barang baru atau ingin memasuki daerah pemasaran baru, lebih suka menggunakan agen.
§  Saluran Distribusi Ganda
Ada beberapa masalah yang harus dipertimbangkan dalam pemiliha saluran distribusi. Faktor-faktor tersehut antara lain:
1. Jenis barang yang dipasarkan
2. Produsen yang menghasilkan produknya
3.Penyalur yang besedia ikut mengambil bagian
4. Pasar yang dituju
§  Perantara Saluran
Perantara adalah individu lembaga bisnis yang beoperasi di antara produsen dan konumen atau pembeli industri.
Macam-macam perantara yang ada adalah:
·         Pedagang besar 
Pedagang besar merupakan salah satu  lembaga saluran yang pentimg,terutama untuk menyalurkan barang konsumsi. Banyak fungsi-fungsi pemasaran yang mereka lakukan, sehingga pedagang besar ini dapat digolongkan ke dalam:
1. Pedagan besar dengan fungsi penuh, yaitu pedagang besar yang melaksanakan seluruh fungsi pemasaran.
2. Pedagang besar dengan fungsi terbatas, yaitu pedagang besar yang hanya melaksakan satu atau beberapa fungsi pemasaran. 
·         Pengecer
Pengecer dapat digolongkan menurut beberapa cara, antara lain bedasaka banyaknya product line. Product line adalah sekelopok barang yang mempunyai tujuan penggunaan dari karakteristik yang hampir sama. Misalnya: alat olah raga, alat rumah tangga, pakaian dsb. Masing-masing merupakan satu product line bagi toko serba ada. Menurut banyaknya product line, pengecer dapat digolongkan ke dalam:
a. General merchandise store
Generali merchandise store adalah sebuah toko yang menjualbebagai macam barang atau berbagai macam product line. Jenis toko yang dapat dimasukkan ke dalam golongan general merchandise store ini adalah toko serba ada (department store).
b. Single-line store
Penggolongan ini dihubungkan dengan kelompok barang-barang yang dijual (jenis product line-nya). Termasuk kedalam jenis ini antara lain : toko makanan, toko mebel, toko bahan-bahan bangunan, toko alat-alat olah raga, dsb.
c. Speciality store
Disini barang yang dijualnya lebih terbatas, hanya meliputi sebagian dari product line saja. Misalnya : tokotembakau, toko roti, toko sepatu pria,dsb.
§  Agen
Adapun jenis-jenis agen yang ada antara lain:
1. Agen penjualan, yang mempunyai tugas utama mencarikan pasar bagi produsen.
2. Agen pembelian, yang mempunyai tugas utama mencarikan penyedia/supplier bagi para pembelian ini digunakan oleh toko-toko pengecer sebagai pembelinya.
3. Agen pengangkutan, yang mempunyai tugas utama menyampaikan barang dari penjual kepada pembelinya.
§  Jumlah Perantara dalam saluran
Produsen mempunyai tiga alternatif yang dapat ditempuhnya, yaitu:
1. Distribusi Intensif
Distribusi Intensif merupakan suatu strategi yang digunakan oleh perusahaan dengan menggunakan sebanyak mungkin penyalur (terutama pengecer) untuk mencapai konsumen, agar kebutuhan mereka cepat terpenuhi.

2. Distribusi Selektif
Distribusi selektif merupakan suatu strategi yang digunakan oleh perusahaan dengan menggunakan  sejumlah pedagang besar dan/ atau pengecer yang terbatas  dalam daerah geografis tertentu.
3. Distribusi Eksklusif
Distribusi eksklusif merupakan suatu stratgi yang digunakan oleh perusahaan dengan hanya menggunakan satu pedagang besar atau pengecer di daerah pasar tertentu.
§  Distribusi Fisik
Istilah distribusi fisik dipakai untuk menggambarkan luasnya kegiatan pemindahan suatu barang ke tempat tertentu pada saat tertentu. Pada pokoknya, dua masalah pentingyang terdapat dalam kegiatan distribusi fisik ini:
1. Pengangkutan
Pengangkutan dapat diartikan sebagai pemindahan barang melalui suatu jalan atau jalur yang mengambil tempat diantara lembaga-lembaga saluran, atau antara lembaga saluran dengan konsumen.
a. Penggolongan sesuai dengan metodeee pengangkutannya
Dalam hal ini agen pengangkutan diogolongkan ke dalam:
·   Angkutan dngan truk
·   Angkutan dengan kereta api
·   Angkutan degan pipa
·   Angkuta dengan pesawat udara
·   Angkutan dengan kapal
b. Penggolongan sesuai dengan bentuk hukumnya
Dalam hal ini agen pengangkutan digolongkan ke dalam :
·   Agen pengangkutan umum (common carrier), yaitu unit usaha angkutan umum yang memiliki rute, jam perjalanan, dan jumlah rit tertentu.
·   Agen pengangkutan kontrak (contract carrier) yaitu unit usaha angkutan yang beroprasi dalam  jumlah  pengangkutan terbatas dan didasarkan dengan suatu kontrak.
·   Agen pengangkutan sendiri (private carrier), yaitu unt usaha angkutan yang ditangani dan diatur sendirii oleh pabrik/prdusennya.
·   Perantar angkutan (freight forwader) yaitu unit usaha angkutan yang tidak memiliki fasilitas pengangkutan sendiri. Operasinya dilakukan dengan cara menyewa ruangan atau tempat atau alat transport dari perusahaan angkutan lain,kemudian menyewakannya kembali kepada pihak yang memerlukan.


2. Penyimpanan
Masalah peyimpanan ini memerlukan pemikiran tersendiri lebih-lebih bagi perusahaan yang tidak mempunyai fasilitas penympanan sendiri. Dalam hal ini perusahaan dapat menyewa fasilitas penyimpanan sendiri. Dalam hal ini perusahaan dapat menyewa fasilitas penyimpanan pada lembaga lain yang disebut gudang umum (public worehouse).
PENENTUAN HARGA
§  Arti dan Pentingnya Harga
Harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa barang  jika mungkin) yang dibutuhkan  untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanan.
§  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Harga
1. Keadaan Perekonomian sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku. Pada periode resensi misalnya,merupakan suatu  periode dimana harga berada pada suatu tingkat yang lebih rendah.
 2. Penawaran dan Permintaan Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli oleh pembeli pada tingkat harga tertentu.
Penawaran adalah suatu jumlah yang ditawakan oleh penjual pada suatu tingkat  harga tertentu.
3. Elastis Permintaan
·         Inelastis
Jika permintaaan itu bersifat inelastis, maka perubahan harga akan mengakibatkan perubahan yang lebih kecil pada volume penjualnya.
·         Elastis
Apabila ermintaan itu bersifat elastis, maka perubahan harga akan menyebabkan terjadinya perubahan volume penjualan dalam perbandingan yang lebih besar.
·         Unitary elasticity
Apabila permintaan itu bersifat unitary elasticity, maka perubahan harga akan menyebabkan perubhan jumlah yang dijual dalam proporsi yang sama.
4. Persaingan
·         Persaingan tidak sempurna
·         Oligopoli
·         Monopoli
5. Biaya merupakan dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat harga yang tidak dapat menutup biaya akan mengakibatkan kerugian.



6. Tujuan perusahaan
·         Laba maksimum
·         Volume penjualan tertentu
·         Penguasaan pasar
·         Kembalinya modal yang tertanam dalam jangka watu tertentu.
7. Pengawasan Pemerintah
Pengawasan pemerintah juga merupakan faktor penting dalam penentuan harga. Pengawasan pemerintah tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk : penentuan harga maksimum dan minimum, diskriminasi harga serta praktek-praktek lan yang mendorong atau mencegah usaha-usaha kearah monopoli.
§  Metode-metode penetapan harga
1. Penetapan Haga Biaya Plus (cost-Plus Pricing Method)
Dalam metode ini, harga jual perunit ditentukan dengan menghitung jumlah seluruh biaya perunit ditambah julah tertentu untuk menutup laba yang dikehendaki pada unit tersebut (disebut mariin). Jadi harga jual produk itu dapat dihitung dengan rumus:
BIAYA TOTAL+MARJIN =HARGA JUAL
2.Penetapan Harga Mark-Up (Mark-up Pricing Method)
Para pedagang atau perusahaan perdagangan lebih banyak menggunakan penetapan harga mark-up.
HARGA BELI+MARK UP =HARGA JUAL
3. Penetapan Harga Break-even  (Break-even Pricing)
·         Biaya Variabel adalah biaya yang berubah-ubah yang disebabkan oleh adanya perubahan  jumlah hasil.
·         Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah-ubah (konstan)untuk setip tingkatan/sejumlah hasil yang diproduksi.
·         Biaya total merupakan seluruh biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan atau dengan kata lain biaya total lain merupaka jumlah dari biaya variabel dan biaya tetap. 
BIAYA TOTAL=BIAYA TETAP+BIAYA VARIABEL
·         Penghasilan total
Penghasilan total merupakan jumlah penerimaan yang diperoleh perusahaan dari penjual produknya.
4. Penetapan Harga dalam Hubungannya dengan Pasar




§  Politik Penetapan Harga
1. Penetapan Harga Psikhologis
2. Price Lining
3. Potongan Harga
a. Potongan kuantitas
Potongan kuantitas adalah potongan harga yang ditawarkan oleh penjual agar konsumen bersedia membeli dalam jumlah yang lebih besar,atau bersedia memusatkan pembelinya pada penjual tersebut.
b. Potongan  Dagang
Potongan dagang atau disebut juga potongan fungsional merupakan potongan harga yang ditawarkan pada pembeli atas pembayaran untuk fungsi-fungsi pemasaran yang mereka lakukan.
c. Potongan Tunai
Potongan tunai adalah potongan yang diberikan kepada pembeli atas pembayaran rekeningnya pada suatu  periode, dan mereka melakukan pembayaran tepat pada waktunya.
d. Potongan Musiman
Potongan musiman adalah potongan yang diberikan kepada pembeli yang melakukan pembelian diluar musim tertentu.
4. Penetapan Harga Geografis
a. F.O.B tempat asal (F.O.B. point of origin) dimana seluruh ongkos angkut ditanggumg oleh pembeli.
b. F.O.B tujuan  (F.O.B. destination ) dimana seluruh ongkos angkut ditanggung oleh  penjual termasuk keamanan dalam perjalanan.
PROMOSI DAN PERIKLANAN
§  Promosi
Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang digunakan oleh perusahaan untuk megadakan komunikasi dengan pasarnya.
Beberapa kegiatan yang berada dalam promosi pada umumnya ada empat,yaitu:
·         Periklanan
·         Personal selling
·         Promosi Penjualan
·         Publisitas dan hubungan masyarakat



§   Periklanan
Periklanan merupakan salah satu kegiatan pomosi yang banyak dilakukan oleh perusahaan maupun perseorangan.
Periklanan adalah komunikasi non –individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu.
1. Tujuan Periklanan
Tujuan perikanan yang terutama adalah menjual  atau meningkatkan penjualan barang atau jasa. Adapun tujuan-tujuan lain dari periklanan:
a. Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi yang lain.
b. Memcapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh salesman daalam jangka waktu tertentu.
c. Mengadakan hubungan dengan para penyalur, misalnya dengan mencantumkan nama dan alamatnya.
d. Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik langganan baru.  
2. Jenis periklanan
a. Periklanan barang (product advertising)
 Periklanan barang ini dilakukan dengan menyatakan kepada pasar tentang produk yang ditawarkan.
b. Periklanan kelembagaan (institusional advertising)
Periklanan kelembagaan dilakukan untuk menimbulkan rasa simpati terhadap penjual dan ditunjukkan untuk menciptakan goodwill kepada perusahaan. Jadi, periklanan ini lebih menitikberatkan pada nama penjual atau perusahaannya.
3. Media periklanan
a. Surat kabar merupakan media periklanan yang dapat mencapai masyarakat luas karena harganya relatif murah.
b. Majalah Lebih selektif  atau terbatas dibandingkan dengan surat kabar.namun dapat dinikmati lebih lam sertadapat mengemukakan gambar berwarna yang lebih menarik.
c. Radio sebagai media yang hanya dapat dinikmati melalui pendengaran saj, radio dapat menjangkau daerah yang luas dan dapt diterima oleh segala lapisan masyarakat.
d. Televisi merupakan media yang dapat memberikan kombinasi antara suara dengan gambar yang bergerak dan dapat dinikmati oleh siapa saja.
e. Pos langsung
Media periklanan yang dapat dimaksukan kedalam pos langsung (direct mail) adalah: kartu pos, buku kecil,surat edaran, brosur dsb.


4. Biro periklanan
    Biro periklanan (advertising agency) merupakan lembaga bisnis yang berdir sendiri, yang mengkhususkan kegiatannya dibidang peencanaan,pengembangan,dan penempatan periklanan bagi langganan.
PERSONAL SELLING, PROMOSI PNJUALAN,DAN PUBLISITAS
§  Personal Selling
Personal selling adalah interaksin antar individu, saling bertemu muka yang ditunjukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan pihak lain.
1. Proses personal selling
a. Persiapan sebelum penjualan
b. Penentuan lokasi pembeli potensial
c.Pendekatan pendahuluan
d. Melakukan penjualan
e. Pelayanan sudah penjualan
2. Jenis tugas penjualan dan salesmen
a. Trade selling dan merchandising salesmen
    Trade selling merupakan tugas penjualan yang ditunjukan kepada penyalur, bukan kepada pembeli akhir.
b. Missionary selling dan detailman
Missionary selling merupakan tugas penjualan yang dilakukan untuk mendorong pembeli agar bersedia membeli pada penyalur perusahaan.
c. Technical selling dan sales engineer
Technical selling merupakan tugas penjualan yang berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian saran dan nasehat kepada pembeli akhir dari barang dan jasa (terutama menyankut masalah teknis
d. New Business selling dan pioneer product salesman
New business selling merupakan tugas penjualan yang berusaha membuka transaksi baru dengan mengubah calon pembeli menjadi pembeli.
§  Publisitas
Merupakan salah satu kegiatan promosi yang dilakukan melalui suatu media.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar